skip to main |
skip to sidebar
Biasanya rekaman vokal ada beberapa masalah :
- Plosive
- Noise
- Sibilance
- Proximity Effect
- Plosive = bunyi meledak2 yang terekam saat vokalis menyebutkan huruf2 p, b, d, t. Misal saat menyebut kata pergi, bila, dia, tahu dll.
Solusi :
- Pake Pop shield di antara mic & penyanyi (yg bentuknya bulat berkain itu)
- Kalo tidak punya pop shield, ngakalin pake trik : posisi mulut jangan pas di mic tapi agak ke atas dikit. Kalo pake cara ini, input gain harus di naikkin supaya level yang terekam tetap bagus.
- Noise = bunyi yang konstan yang tidak di inginkan yang ikut terekam seperti bunyi AC, fan komputer dll.
Solusi :
- - Rekam di tempat yang kedap suara (vocal booth di studio)
- - Kalo gak punya vocal booth, gantung 4 karpet tebal di sekeliling penyanyi dalam bentuk bujursangkar / mengurung penyanyi.
- - Matikan sumber suara yang terekam spt matikan AC kalo bunyinya terekam banyak....berkorban dikit kepanasan saat take
- - Bisa juga pake plug-in Noise Reduction setelah direkam. Walau ini hasilnya pasti gak sebagus solusi yang sebelumnya.
- Sibilance = huruf 's' yang over. Kasus ini hanya ada pada beberapa penyanyi. Perhatikan saja apakah saat mengucapkan kata yang ada huruf s. terdengar tajam atau tidak. Kalau tajam....
Solusi : - Setelah di rekam, gunakan plug-in De-Esser utk mengurangi ketajaman suara 's' ini
- Proximity Effect = Suara menjadi terlalu ngebass saat mulut dekat mic. Semakin dekat mulut ke mic, semakin besar frekwensi bass yang terdengar.
Solusi : - Cari posisi dimana kandungan frekwensi bass tidak berlebihan tapi juga tidak kurang dengan mengatur jarak mulut dgn mic.
MH Studio Music & Recording
0 komentar:
Posting Komentar